Ada jarak antara sujud dan kematian
Seperti terbangnya Hud – hud mencari Tuhannya
Atau bertemunya jaring laba – laba dan kepasrahan
Ini soal perjalanan yang jauh dan melelahkan
Aku rindu Tuhanku seperti rindunya bunyi adzan di penghujung pagi
Aku rindu Tuhanku seperti menangisnya bayi mencari emaknya
Aku rindu Tuhanku seperti Ibrohim mencari Tuhannya
Ya aku rindu dalam dekapan cintaNya
Aku hanya gelombang di pagi hari
Aku hanya debu di bawah roda sepeda
Aku hanya nafas lemah yang tak kuasa
Aku hanya setetes kehidupan yang sering dilupakan
Ya aku hanya mimpi gelandangan yang kesiangan
Sobat kemana aku mencarimu?
Dimana senyum keperkasaan itu kutemui?
Apakah di dekat angrrek yang sedang istirahat?
Atau engkau bersembunyi dalam kerinduan yang kau simpan di langit?
Sobat, aku akan terus mencarimu
Udara mengabarkan kepadaku
Suara malam membisikan kerinduan itu padaku
Detik – detik siang membersamaiku
Kemana sahabat surga yang menanti di sana
Kapan kita berjumpa disaksikan kelemahan yang menangis di ujung senja
Tuhan aku ingin Engkau jadi saksi
Saksi warna putih kerinduan antara aku, sahabatku dan Engkau
Aku menanti di kesetian bersama suara malam yang mulai sepi
Karya : Riyono
Pegiat Komunitas Wedangjae