Sukses Tak Selalu “Naik”

Pesantren Literasi Al-Kasyaf

Sukses tak selalu “naik”. Melainkan menjadi apa kau dengannya. Kalau Mang Geo baca dari buku buku Eropa, bahwa kata sukses sesungguhnya diturunkan dari bahasa latin “succedere” yang berarti terus baik. Yang dimaksud dengan “terus baik” ini sesungguhnya untuk sebuah perjalanan bukan hanya untuk tujuan akhir.

Kalau anda merasa sukses tetapi di dalam perjalanannya terdapat kecurangan, perbuatan dosa, perbuatan maksiyat, maka sesungguhnya anda tidaklah sukses. Sukses itu bukan sekedar grafik naik untuk mendapatkan sebuah tujuan, tapi sukses itu tentang bagaimana perjalanan anda dalam meraih tujuan itu.

Ketika anda mendefinisikan tentang ukuran kesuksesan maka mang geo, mohon jawablah pertanyaan seperti ini:

1. Apa arti kesuksesan itu?
2. Bagaimana anda mengukur kesuksesan itu?
3. Bagaimana anda tau, pada setiap akhir hari anda telah berada dalam grafik naik sukses atau tidak?

Dalam menjawab nomor satu, banyak sekali orang yang terjebak dengan kesalahan. Sukses kadang diukur dengan sejauh mana benda yang dimiliki oleh kita. Banyak orang yang mendefinisikan kesuksesan adalah punya rumah, uang banyak, jabatan tinggi, perusahaan maju, dan lain sebagainya. Kesuksesan menjadi sebuah benda mati. Kesuksesan menjadi diukur dengan kebahagiaan instan. Kesuksesan menjadi diukur dengan kebahagiaan jangka pendek. Seperti orang yang senang dan bahagia ketika berbelanja di Mall, tetapi setelah pulang dari Mall ia menderita kembali.

Banyak orang yang terjebak mendefinisikan kesuksesan dengan bendawi. Padahal sukses sebenarnya perkara “kearifan batin”. Kesuksesan sebenarnya bukan soal meraih benda, tetapi memahami bagaimana “cara mengada”. Maksudnya kesuksesan itu bukan sekedar mendapatkan benda benda, tetapi menjadi apa kita dengan kesuksesan itu.

Bisa jadi kita mungkin bangkrut, tapi dengan kebangkrutan itu kita malah lebih dekat dengan Allah dan kita menjadi arif terhadap kehidupan. Bisa jadi kita gagal dalam meraih benda tetapi semakin hari semakin menebal rasa cinta kepada Allah, Rasul dan pemimpinnya.

Banyak juga orang yang mengaku sukses, tapi dia sebenarnya membohongi bathinnya, mendustakan kebenaran, menjadi pendusta agama dan lain sebagainya. Banyak sekali orang yang katanya sukses, tapi tidak mau berjuang untuk Islam. Banyak sekali orang yang katanya sukses tapi ia tidak peduli dengan dakwah Islam. Banyak sekali orang yang katanya sukses tapi tidak peduli dengan kondisi umat yang semakin hari semakin terjebak dalam kesulitan.

Kalau begitu, apa makna dari kesuksesan yang selama ini di dapat? Semoga saja grafik kesuksesan kita semakin naik dan disertai dengan kearifan hidup yang semakin dekat dengan Allah.

Salam,
Mang Geo (giovani van rega)
Pengasuh Pesantren Literasi Al-kasyaf
Pegiat Komunitas Wedangjae

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *